Kamis, September 24, 2009

Rubah dan Burung Gagak



Seekor rubah melihat seekor burung gagak terbang dengan membawa sepotong keju di paruhnya dan hinggap di atas sebuah pohon.

Rubah yang berada disekitar pohon itu melihat ke atas dan mengincar keju tersebut. dan diapun berjalan mendekati batang pohon itu.

"Selamat siang Gagak yang cantik, si Rubah memuji." Betapa cantiknya kamu hari ini, Betapa mengkilapnya bulumu, Sungguh sangat indah sinar matamu, Saya yakin suaramu lebih indah dari burung burung yang lain. Ijinkan saya mendengarkan satu lagu darimu, dan saya akan menyapa kamu dengan sebutan si Ratu Burung."

Burung gagak itupun mulai mengangkat kepalanya dan mencoba bernyanyi sebaik mungkin tetapi ketika dia membuka mulutnya, keju yang ada dimulutnya jatuh ke tanah, dengan seketika si Rubah menangkap keju yang jatuh tersebut.

"Haha, Itulah yang akan saya lakukan, itulah yang saya inginkan, sebagai pertukaran dengan kejumu, Saya akan memberimu nasehat, untuk dimasa yang akan datang, bahwa jangan langsung percaya kepada orang yang memberimu puji-pujian.

" Jangan terlalu mudah hanyut terhadap pujian. Untuk menghadapinya kita haruslah lebih bersikap mawas diri "

Kisah ini adalah bagian dari Seri Dongeng Aesop
Aesop adalah seorang pendongeng yang konon hidup 600 tahun sebelum Masehi. Dongeng-dongengnya selalu mengajarkan kebaikan atau kebijakan untuk manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

<<<<<<<<<<<<< JANGAN CUMA BACA DOANK DONK...!!! >>>>>>>>>>>>>
<<<<<<<<<< AYO KASI KOMENTAR DARI ARTIKEL DIATAS.... >>>>>>>>>>

Visiters

Best Buy Coupon

Kotak Ajaib

Special Surprise

Masukkan kode K1-E1F3YE-4 setiap kamu berbelanja di dan tunggu kejutan dari kutukutubuku.com !. Spesial buat pengunjung setia LedMedia.net.tc
Segera daftarkan diri kamu !!!, Pasang iklan yang disediakan oleh kumpulblogger.com, dan raih rupiahnya per klik iklan. SANGAT MUDAH!!
" Hy guys,... ! boleh dunkz ngisi buku tamu.. " ^.^
 

Copyright 2009 All Rights Reserved LED Media Official Theme by LED Media Teamwork Converted into Blogger Template by Andrio prijaya